SULUT, Mediamanado.com – Forum Wartawan DPRD (Forward) bekerja sama dengan KPU Provinsi Sulut menggelar diskusi Sosialisasi Tahapan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Tahun 2024, di Four Point Hotel, pada Sabtu (9/11/2024).
Kegiatan yang dibuka oleh Plh Sekretaris KPU Sulut Charles Worotikan, dimana lewat diskusi ini terpantau dari beberapa pendapat yang ada menilai bahwa menjelang Pilkada Sulut tahun 2024 ada hal-hal atau suasana yang tidak baik sedang melanda ditengah-tengah masyarakat.
Seperti yang disampaikan oleh salah satu jurnalis Rio Luntungan yang mempertanyakan netralitas dari aparat keamanan yang seharusnya menjadi pemberi kenyamanan dalam Pilkada nanti tapi yang terjadi sebaliknya.
“Intimidasi aparat dibuktikan dengan foto dan video yang beredar tak terbantahkan. Apakah kondisi ini akan terus dibiarkan?” ucap Rio Luntungan.
Berhubungan dengan intimidasi tersebut, Raymond Legi pun menegaskan bila terjadi hal-hal demikian agar dilaporkan dan meminta KPU serta Bawaslu Sulut untuk melakukan tindak lanjut.
“Kalu ada, bilang pa torang. Kami bersama KPU dan Bawaslu! Terus terang, kondisi demokrasi di Sulut sedang tidak baik-baik saja,” tegas Legi.
Sementara itu Donny Rumagir selaku salah satu pimpinan Bawaslu Sulut yang hadir mendengarkan hal tersebut, meminta agar para jurnalis boleh menjadi garda terdepan dalam menciptakan Pilkada Sulut yang aman, nyaman, adil dan jujur.
“Tentu peran pers sangat vital dalam setiap pelaksanaan pesta demokrasi untuk mewartakan kebenaran,” sebut Donny Rumagit.
Demikian halnya dengan Komisioner KPU Sulut, Lanny Ointu pun berharap partisipasi masyarakat dalam Pilkada tahun 2024 ini serta tidak perlu takut dengan hal-hal intimidasi apa pun, karena pilihan dalam bilik suara itu hanya diri sendiri dan Tuhan yang tahu.
“Semakin tinggi angka partisipasi semakin baik. Tak usah takut, karena hanya diri sendiri dan Tuhan yang tahu pilihan kita masing-masing ketika berada di bilik TPS,” pinta Lanny Ointu.
Sebanyak 100 jurnalis menghadiri diskusi ini dimana Rezky Kumaat dan Wirabuana Talumewo menjadi moderator, serta turut hadir para narasumber seperti pengamat politik dan pemerintahan, Taufik Manuel Tumbelaka, serta Martino Limpong.
(*/DM)