MAMULENG WALE atau pindah rumah secara bersama-sama merupakan sebuah tradisi gotong royong yang masih berlaku dan dipertahankan oleh masyarakat di Desa Lilang, Kecamatan Kema, Kabupaten Minahasa Utara.
Perlu diketahui, ‘Mamuleng Wale’ ini merupakan tradisi, adat dan budaya masyarakat Minahasa yang masih berlaku di desa-desa namun masih kurang perhatian pemerintah untuk dijadikan sebuah objek wisata. Sebab, tradisi kearifan lokal ini masih berlaku dan dipertahankan masyarakat sebagai bentuk gotong royong.
Hukumtua Desa Lilang Frangki Roli Rorong mengatakan, bahwa kearifan lokal ini harus terus dipertahankan karena punya nilai historis yang tinggi, apalagi di Kecamatan Kema, ada beberapa desa berpotensi pariwisata, sebagai penyanggah KEK Likupang.
“Bukan itu saja, disamping mampu memupuk rasa persaudaraan, Mapalus Mamuleng Wale ini dapat memperkecil angggaran pemilik rumah di masa pandemi seperti ini,” tuturnya saat melakukan pindah rumah salah satu keluarga kurang mampu (Keluarga Habimisa – Nusa) di Jaga 1 Desa Lilang Kecamatan Kema belum lama ini.
Lanjut Rorong, pekerjaan yang penuh semangat dibawah satu komando ini, menarik untuk ditonton karean berdaya tarik yang tinggi.
“Kekompakan, dan rasa kebersamaan, tersaji saat aba-aba dikumandangkan, ditambah pekikan-pekikan penyemangat. Lebih menarik lagi, saat usai mengangkat rumah, semua rangka dikait kembali. Keluarga yang rumahnya dipindahkan menyajikan makan ala kadarnya. Makanan diletakan diatas daun pisang, lalu semua makan secara bersama sama. Sesudah semua kegiatan selesai, pemilik rumah sudah bisa menghuni kediamannya,” pungkas Rolly. (***)