MINUT, Mediamanado – Kabupaten Minahasa Utara adalah daerah Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) di Indonesia dengan adanya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Likupang. Untuk itu, salah satu infrastruktur pendukung lainnya adalah layanan fasilitas kesehatan.
Sebagaimana laporan informasi yang disampaikan oleh Direktur RSUD Maria Walanda Maramis dr. Sandra Rotty MM, pihaknya telah melakukan kunjungan estafet dalam sehari pada 4 Kementrian Lembaga di Jakarta, pekan lalu (2/09/21). Tujuannya, dalam rangka tindaklanjut surat penyampaian hasil rapat koordinasi percepatan vaksinasi dan fasilitas kesehatan di 5 DPSP oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI.
“Pengembangan DPSP merupakan amanat Presiden Joko Widodo. Untuk itu, sebagai daerah yang ditetapkan oleh pemerintah pusat, menjadi peluang untuk meningkatkan fasilitas kesehatan guna kepentingan masyarakat Minut maupun tamu yang akan nantinya akan berkunjung ke Minahasa Utara,” ujar Direktur Rotty.
Dijelaskan Direktur Sandra Rotty, usai melakukan kegiatan konsultasi peningkatan kelas Rumah Sakit dan Rumah Sakit Rujukan Pariwisata RSUD Maria Walanda Maramis ke Kemenkes dan kementerian lainnya, bahwa telah digelar rapat internal bersama tim yang selanjutnya akan dilaporkan kepada Bupati Joune Ganda dan Wabup Kevin Lotulung.
“Kami telah konsultasi dengan Sesditjen Yankes dr. Azhar Jaya dan berdiskusi dengan Assisten Deputi SDM, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Minahasa Utara. Selanjutnya kami membawa proposal usulan ke Kementerian Keuangan RI dan Bappenas RI.
Adapun hasil yang dicapai, bahwa RSUD Maria Walanda Maramis menjadi pusat pengembangan Rumah Sakit Rujukan Pariwisata di Kabupaten Minahasa Utara yang sudah ditegaskan dalam hasil rapat
koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI,” ujarnya.
Lebih lanjut ditambahkan Direktur Rotty, bahwa Sesditjen Yankes sangat mengapresiasi langkah Bupati Joune Ganda terkait pemberian Insentif kepada dokter Spesialis.
Terkait bantuan anggaran nantinya, akan direalisasikan dalam Dana Alokasi Khusus (DAK). “Ada rekomendasi dari Sesditjen Yankes, agar dibuatkan pemetaan rencana pembiayaan Pengembangan RSUD Maria Walanda Maramis 3 sampai 5 tahun kedepan, apa yang akan dibiayai oleh pemerintah Kabupaten Minahasa Utara, serta yang didanai oleh Pemerintah Pusat dan BLUD RSUD Maria Walanda Maramis. Hal ini juga akan disampaikan ke Bupati,” jelas mantan Kadis Kesehatan Minut ini.
Sehubungan dengan hasil diskusiĀ bersama Asisten Deputi SDM, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI sebagai PIC (Person In Charge) Kabupaten Minahasa Utara, adalah untuk memantau dan memonitor percepatan pelaksanaan dan pengangaran dari pusat. Adapun rekomendasi, agar Bupati Joune Ganda diharapkan dapat bertatap muka dengan Deputi SDM,Pariwisata dan Ekonomi kreatif untuk difasilitasi pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia.
“Nantinya sangat dibutuhkan dukungan anggaran dan kebijakan Bupati Minahasa Utara terkait pengembangan RSUD Maria Walanda Maramis sebagai Rumah Sakit Rujukan Pariwisata. Koordinasi yang berkesinambungan dengan pemerintah pusat. Semoga harapan kita bersama supaya RSUD Maria Walanda Maramis lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” tutup Sandra Rotty yang adalah istri dari Dokter Jimmy Panelewen Direktur RS. Prof. Kandou Malalayang. (**)
Penulis: Sweidy Pongoh