Dosen dan Mahasiswa Polimdo Ikut Program IISMAWVO dan Vacational University Leaders di Coventry University United Kingdom

oleh

Loading

MANADO, Mediamanado.com – Dosen dan mahasiswa Politeknik Negeri Manado (Polimdo) mendapat kesempatan untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan, keterampilan membangun relasi, dan mengembangkan pemikiran analitis di Coventry University United Kingdom.

Kesempatan belajar bagi Dosen dan Mahasiswa Polimdo tersebut, melalui salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi yaitu, Indonesian International Students Mobility Awards for Vocational Students (IISMAVO). Dimana Pemerintah Indonesia mengirimkan 410 mahasiswa dan 42 diantaranya menimba ilmu di Coventry University.

Adapun Dosen Polimdo yang mendapatkan kesempatan belajar tersebut, Dr. Rilya Rumbayan, ST., M.Eng yang aktif di program studi konstruksi bangunan gedung. Dr Rilya Rumbayan mengikuti program Vocational Universities Leaders:Internship Programme yang berfokus pada penguatan tata kelola perguruan tinggi di Coventry University.

Sementara mahasiswa yang mendapat kesempatan menjadi salah satu awardee IISMAVO yang belajar di Coventry University dengan mengambil skema B, yakni Maikel Tatuu, mahasiswa dari Politeknik Negeri Manado program studi Akuntansi Keuangan. Maikel emiliki kesempatan untuk belajar bersama mahasiswa internasional dan mengikuti kegiatan kunjungan industri. Selain itu, ada beberapa kegiatan di luar kelas yang juga Maikel ikuti dalam rangka meningkatkan kemampuan komunikasi dan berbahasa Inggris.

Sesuai dengan tujuan dari MBKM, mahasiswa diberikan kebebasan untuk belajar hal baru di luar program studinya, menyesuaikan dengan apa yang dibutuhkan oleh zaman. Maikel Tantu belajar mengenai ekonomi sirkular yang fokus terhadap pengurangan limbah, menggunakan sumber daya selama mungkin, mencegah kelangkaan sumber daya di masa depan, dan meregenerasi atau memulihkan produk pada akhir masa pakai.

Selain itu, Maikel juga memilih mata kuliah Industry 4.0 yang mempelajari pemanfaatan teknologi bagi dunia bisnis, mulai dari Internet of Things, Big Data Alanytics, Artificial Intelligence & MachineLearning, 3D Printing, dan Cloud Computing. Mata kuliah ini memiliki dua sesi, dimana setiap hari Senin mahasiswa menghadiri kelas untuk mendengarkan materi kuliah dan pada hari Selasa menghadiri seminar untuk berdiskusi dan mempresentasikan implementasi teknologi dalam sebuah bisnis sesuai dengan materi yang telah disampaikan di hari Senin. Selanjutnya ada mata kuliah Business WritingSkills yang mempelajari strategi untuk menyusun surat dan dokumen, komunikasi yang efektif, kemampuan mendengar, mencatat, menulis report, dan presentasi yang efektif.

Salah satu kegiatan dari skema B yang ditempuh Maikel Tantu adalah kunjungan industri. Dimana para mahasiswa akan mengunjungi industri manufaktur  dan mengobservasi kegiatan produksi di dalamnya.

Seorang pemandu akan menjelaskan mengenai latar belakang perusahaan, kegiatan operasionalnya, inovasi yang diciptakan, dan strategi pasar perusahaan. Sejauh ini Maikel sudah mengunjungi Morgan Motor Company, Jaguar Land Rover dan Brompton. Selain ketiga industri tersebut, perusahaan lain yang akan dikunjungi selanjutnya adalah Mini Cooper, Manchester City, JCB Tractor dan TriumphMotorcycles. Dalam berbagai kegiatan kunjungan industri, kita didampingi oleh Prof. Benny Tjahjono, ProfessorofSustainabilityand Supply ChainManagement, Centre for Business in Society (CBiS)(https://www.coventry.ac.uk/research/areas-of-research/business-in-society/).CBiS adalah salah satu researchcentreunggulan di Coventry yang mempunyai jejaring industri yang luas.

Di Coventry University, Maikel juga akan mengikuti kuliah Global Leadership Programme (GLP), yang bertujuan untuk melatih para calon pemimpin dalam meningkatkan softskills dalam berkomunikasi dan membangun kepercayaan diri. Interaksi antar budaya juga merupakan salah satu aspek penting di GLP, dimana kita mendiskusikan suatu topik bersama mahasiswa dari negara-negara yang memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda. Beberapa hal yang dipelajari adalah teknik wawancara, komunikasi yang efektif, kerja sama tim, membangun relasi, pengembangan kepemimpinan, presentasi yang baik dan benar, dan komunikasi antar budaya.

Selain mengikuti perkuliahan, mahasiswa akan diajak tur di kota Coventry dengan mengunjungi pusat kota, museum, dan katedral Coventry. Seorang pemandu menjelaskan sejarah setiap sudut kota dengan sangat menarik. Kita juga mengunjungi Warwickcastle yang merupakan kastil abad pertengahan. Hal yang paling seru dari tur ini adalah bagaimana pemandu dengan detail menjelaskan sejarah dari kastil ini.

Sementara bagi para dosen pengajar yang menerima beasiswa IISMAVO seperti Dr Rilya Rumbayan, diberikan pelatihan untuk mengelola perguruan tinggi serta menciptakan inovasi bagi perguruan tinggi asal. Dengan mengidentifikasi berbagai masalah yang harus diatasi, menentukan target yang ingin dicapai, membuat roadmap, dan mencari solusi dari masalah tersebut. Tidak hanya seputar birokrasi dan administrasi, melainkan juga bagaimana merubah mindset para pemegang jabatan kampus sebagai langkah awal menuju perubahan.

Sama halnya dengan mahasiswa IISMAVO, kunjungan industri juga menjadi salah satu kegiatan wajib selama mengikuti program ini. Salah satu hal yang menjadi fokus kegiatan ini adalah bagaimana membangun relasi dan kerja sama dengan industri, mengenalkan industri pada dunia akademik serta riset bersama industri.

Industri yang dikunjungi adalah AltonTowers yang merupakan mitra Malone Group, serta pabrik mobil Mini Cooper. Di pabrik mobil Mini Cooper, proses pembuatan mobil dijelaskan dengan rinci oleh pemandu. Selain itu para dosen juga melakukan tur ke fasilitas CoventryUniversity seperti perpustakaan dan mengunjungi Manufacturing Technology Centre.

“Sama seperti mahasiswa-mahasiswa IISMAVO lainnya, selama kegiatan disini para dosen sangat terbantu oleh Prof. Benny Tjahjono yang menyiapkan segala hal, mulai dari akomodasi, jadwal kegiatan yang tersusun rapi, dan memandu kita dalam mengenal kota Coventry”, ungkap Dr Rilya.

Melalui kesempatan belajar di Coventry University tersebut, para dosen pengajar diharapkan bisa memberikan inovasi melalui ilmu dan pengalaman selama belajar di Coventry University.

(DM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *