MANADO, MediaManado.com – Berbekal kerja keras, kesabaran dan kualitas intelegensia yang mumpuni, Mandagi akhirnya merobek stigma bahwa institusi kepolisian hanyalah ladang pengabdian bagi kaum lelaki. Tak cuma menjadi Polwan biasa, Keke Minahasa ini mencetak sejarah sebagai jenderal perempuan pertama di jajaran kepolisian.
Selain sosok yang sangat disegani, Mandagi dianugerahi kharisma yang menawan. Ditambah dengan kualitas intelektualnya yang tidak perlu diragukan lagi, panggilan tugas dari banyak institusi tetap rajin mengalir saat ia pensiun. Salah satu yang paling strategis adalah posisinya sebagai konsultan ahli di lembaga yang aktif mencokok pemakai, pengedar dan Bandar Narkoba, yakni Badan Narkotika Nasional (BNN).
Mantan Kepala Divisi Penerangan (Sekarang divisi humas) Mabes Polri ini berkisah, pada masanya hanya segelintir perempuan yang mau menjadi Polwan. Kebanyakan memilih bekerja di perusahaan swasta atau jadi PNS. Banyak yang beranggapan, polisi adalah dunia lelaki karena menuntut kesiapan fisik yang sempurna.
Alasan lain, jika berkarir di perusahaan swasta, seorang wanita bisa jadi direktur. Selain karena kepintaran plus faktor lain, misalnya dipercaya ayahnya yang lebih dulu memimpin perusahaan keluarga, semua bisa mulus. Sementara di Polri atau TNI tidak bisa begitu. Semuanya tergantung prestasi dan kesempatan yang ada.
“Beliau (Mandagi) adalah salah satu inspirator perempuan tidak hanya di Sulut tapi Indonesia. Meski berani dan tegas, tapi tidak meninggalkan karakter perempuan yang feminim, keibuan dan bersahaja.” Begitu komentar Irjen Pol Benny Mamoto saat mengomentari sosok Mandagi.
Mamoto menambahkan, yang membuat Mandagi layak diteladani adalah karena karakter dan sikapnya yang tetap rendah hati dan bersahaja meski memiliki pangkat tinggi menampilkan kesan pemberi perintah. Ini yang luar biasa, jika melihat posisinya sebagai perwira tinggi polisi. Saya banyak belajar dari beliau soal sisi manusiawi.”
Sosok Brigjen Pol (Purn) Jeanne Mandagi hendaknya menjadi inspirasi para perempuan di Sulut. Sebab selain telah melahirkan Maria Walanda Maramis, di era moderen saat ini ada Keke Minahasa yang mampu berkiprah di tingkat nasional.(***)