MANADO, MediaManado.com – Siapapun yang menjadi gubernur Sulut 2015-2020, harus menjaga persahabatan dengan Filipina. Ya, Sulawesi Utara (Sulut) dan Filipina bak kakak beradik yang selalu bekerja sama dalam bidang perdagangan, politik, keamanan, ekonomi, sosial, budaya dan pariwisata. Apalagi, ASEAN Economic Community 31 Desember 2015 sudah di depan mata. Forum tersebut, bertujuan memantapkan hubungan kedua negara, khususnya di sektor perdagangan sebagai langkah bersama, untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), yang bakal diterapkan awal 2016.
Apalagi, ekspor Filipina ke Indonesia saat ini mencapai US$11,7 juta, sedangkan ekspor Indonesia ke Filipina mencapai US$1,29 juta. Tak hanya itu, ancaman terorisme, harus menjadi perhatian bersama seluruh komponen masyarakat serta upaya pencegahan terhadap masuknya pengaruh ISIS di Bumi Nyiur Melambai. Sebab itu, gubernur terpilih pada 9 Desember, wajib menjaga komitmen yang telah dirintis Gubernur Sulut Dr Sinyo Harry Sarundajang (SHS).
Hal ini terungkap, saat SHS menghadiri perayaan kemerdekaan Filipina ke-117 dalam bentuk cocktail party di Grand Kawanua 3 Ballroom Novotel Manado, Sabtu (13/6), semalam. SHS sendiri bersyukur dapat hadir untuk merayakan proklamasi kemerdekaan Filipina. “Saya selaku Pemerintah Provinsi Sulut mengucapkan selamat merayakan hari kemerdekaan untuk kalian semua yang hadir dan tentunya setiap masyarakat Filipina yang telah tinggal di Sulut, yang merayakan kemerdekaan ini,” ungkap SHS dalam bahasa Inggris, seperti yang diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia.
Ditegaskannya, dalam kerja sama penting untuk membangun dan membuat kestabilan, kedamaian dan kemakmuran negara-negara Asia dan Asia-Pasifik. “Kita yang adalah bagian Negara ASEAN, seperti Brunei, Indonesia, Malaysia dan Filipina, harus memberikan kontribusi untuk merealisasikan setiap kemajuan bersama tim Negara ASEAN. Kemajuan yang harus kita bangun seperti perkembangan pariwisata, budaya, dan hubungan,” harapnya. Sebab itu, tegas SHS, dalam kerja sama antar Indonesia dan Filipina akan berarti untuk kemajuan Negara Indonesia kita.
“Dalam hal ini, Sulut boleh bekerja sama dengan Filipina. Kiranya hubungan ini akan terus berlanjut. Karena sepanjang waktu, kita akan tetap bersatu, sebagaimana hubungan ini, ketika kami datang di negara anda kami disambut baik dan sebaliknya, kita adalah satu. Hidup itu terus berlanjut, dan kerja sama ini pula akan terus berlanjut,” ujar Sarundajang.
Bak gayung bersambut, Consul General Filipina Oscar Orcine bersyukur merayakan hari nasional pertama di Kota Manado. “Saya pernah sekali mengunjungi Bumi Nyiur Melambai ini selama lebih dari dua minggu. Dan saya begitu terkesan dengan sambutan hangat khususnya dari Bapak Gubernur Sulut,” beber Oscar.
Malam yang mempertemukan kedua bangsa yang penuh nyanyian ini, kata Oscar, mengingatkan pada hari saat Bendera Filipina pertama kali dikibarkan. “Yakni di Kawit Cavite 12 Juni 1898 menandai lahirnya republik pertama di Asia. Tema yang diangkat kali ini, yakni menang melalui reformasi dalam jangkauan bangsa, diharapkan dapat menjadi tahun kesempatan meninjau kembali dan memperkuat persahabatan dan kerjasama kedua negara kita,” jelasnya.
Ia berharap, kerja sama ini tidak hanya terbatas di tingkat pemerintahan, tapi juga masyarakatnya. “Sulawesi Utara merupakan tempat terpusatnya pebisnis, investor, profesional, dan pelaut asal Filipina kedua terbanyak di Indonesia, setelah Jakarta. Mari manfaatkan kedekatan geografis dan sejarah perdagangan antar Mindanao Filipina dan Sulawesi Utara menjelang ASEAN Economic Community Desember 2015,” tuturnya.
Pantauan harian ini, perayaan kemerdekaan di Grand Kawanua, menjadi bagian kedua usai upacara pengibaran bendera di Kantor Konjen Filipina, Jalan 17 Agustus Manado, Jumat (12/6). Acara ini dihadiri sekira 250 orang yang terdiri dari forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) diantaranya Kapolda Sulut Brigjen Pol Wilmar Marpaung, Kajati Sulut TM Syahrizal SH MH, Ketua Deprov Sulut Steven Kandouw, pimpinan BUMN dan unsur pemerintah daerah yang bermitra dengan Konsulat Jenderal Filipina.
Sekira pukul 19:30 Wita, tamu kehormatan Gubernur Sulut Dr SH Sarundajang tiba di Ballroom Novotel Manado disambut Consul General Filipina Oscar Orcine, Vice Consul Jan Sherwin Wenceslao dan jajaran staf Konjen Filipina di Manado. SHS langsung mengisi buku tamu yang ada, berfoto bersama. Kemudian, Gubernur SHS, jajaran forkopimda, dan undangan langsung duduk di kursi yang disiapkan. Lagu nasional kedua Negara, Filipina dan Indonesia menandai dimulainya acara. Tampak seluruh warga Filipina menghayati lagu ‘Lupang Hinirang’, dilanjutkan lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan seluruh hadirin yang hadir.
Tak lama berselang, Uskup Manado Msg Josef Suwatan MSc memulai doa dalam Bahasa Inggris memohon pertolongan Tuhan. Kemudian, Maria Cecilia Wenceslao, Communications Officer memandu jalannya resepsi didampingi Translator Raymondo Wagiu. SHS pun didaulat toast anggur bersama menandai kebersamaan dan kesatuan antara Filipina dan Indonesia. Luapan senyum dan tawa bahagia terpancar dari wajah SHS, Orchine, dan seluruh hadirin. Maria pun mengundang jajaran Forkopimda dan rohaniwan maju ke depan panggung untuk memotong kue tar berlambangkan bendera kedua negara.
SHS dan Orchine kompak memotong kue disaksikan seluruh hadirin. Tak ketinggalan pula, Manado Independent School mengisi atraksi budaya lagu ‘Dahil Sa Iyo’ (Because of You, red), lagu ‘Patuloy ang Pangarap’, hingga tarian ‘Piliin mo ang Pilipinas’ dan penampilan musik ‘Kulintang’ dari Christian University of Indonesia. Sambil diiringi atraksi budaya, hadirin menikmati sajian menu internasional dan tradisional dari Kota Manado. Tak lupa makanan khas Filipina, Manisan Mangga. (*/fer)