MANADO, Mediamanado.com – Kapolda Sulawesi Utara (Sulut) Irjen Pol Mulyatno menjadi keynote speaker dalam kegiatan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan Kali ini sharing di Politeknik Negeri Manado, Senin (26/9/2022) siang.
Adapun materi yang disampaikan Irjen Pol Mulyatno adalah terkait pengertian wawasan kebangsaan dan juga Empat Konsensus Dasar Bangsa yaitu, Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Wawasan kebangsaan adalah cara pandang yang dilandasi akan kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara, akan diri dan lingkungannya di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Irjen Pol Mulyatno mengatakan, wawasan kebangsaan itu harus terus ditingkatkan supaya kita semakin sadar akan wawasan kebangsaan.
Irjen Pol Mulyatno berharap, wawasan kebangsaan yang didasarkan pada Empat Konsensus Dasar Bangsa tersebut, harus dipahami dengan baik.
“Jadi, Wawasan Kebangsaan itu harus dipahami, dihayati, dan diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, supaya negara kita ini makin lama makin kuat, serta makin jaya,” ucap Irjen Pol Mulyatno.
Kapolda mengatakan dengan sumber daya yang dimiliki mampu meningkatkan dan menciptakan keunggulan daya saing.
Oleh sebab itu, pentingnya nilai kebangsaan, sebagai pemersatu menjaga keutuhan republik indonesia.
“Saya melihat civitas akademika Polimdo dan masyarakat antusias akan pentingnya nilai kebangsaan. Mereka mengikuti dengan baik,” ujar Kapolda.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Polimdo Dra Mareyke Alelo MBA menyampaikan tambahan wawasan kepada mahasiswa sangat penting.
Apalagi potensi untuk terjadi konflik dan gangguan keamanan itu besar. Oleh karena itu, Politeknik memiliki kompetensi yang bisa di share dengan kepolisian.
Sebab selama ini dosen-dosen polimdo sering menjadi saksi ahli yang diminta oleh kepolisian.
“Misalnya kalau ada perkara-perkara di pengadilan atau proses penyidikan ada banyak tenaga dari politeknik yang digunakan,” kata Direktur.
Lanjut dikatakan Direktur bahwa Kapolda memiliki pengetahuan dan memahami bagaimana hidup yang benar untuk menjadi warga negara Indonesia. Banyak sekali upaya untuk merongrong bangsa ini.
“Jadi kita ingin mendidik mahasiswa untuk dapat menghargai dan memberi apresiasi kepada bangsa kita,” terangnya.
(*/DM)