SULUT, Mediamanado.com – Kritikan tajam dilayangkan oleh Anggota DPRD Provinsi Sulut dari Fraksi Golkar, Yongkie Limen, terhadap perencanaan dan pelaksanaan reklamasi pantai Manado Utara. Hal ini ditegaskan Limen saat pelaksanaan rapat dengar pendapat (RDP) lintas Komisi, pada Senin (1/7/2024).
Hal pertama yang diangkat adalah kesenjangan pembangunan di Manado bagian Utara yang dinilainya sangat tertinggal, padahal proyek reklamasi pantai disana begitu masif.
“Saya sebagai warga Manado Utara, beranak cucu di sana, merasa ketertinggalan Manado Utara itu terasa sekali, bayangkan saja dari saya kecil hingga sekarang sekolah SMA itu cuman 1 dan Rumah sakit hanya RS Siti Maryam,” ujar Yongkie Limen
Lanjut Yongkie dengan mengatakan, permasalahan reklamasi tersebut bukan berarti ada penolakan dari dirinya, namun ada baiknya dibicarakan kembali dan perlu ada pemerataan.
“Bukan berarti saya menolak, namun harus mengikuti aturan yang berlaku, ada hal yang saya sesalkan dari pengembang, yakni kurangnya kordinasi dan komunikasi kepada masyarakat”, ungkap politikus Partai Golkar ini.
“Saya akan mendukung, selama bapak mengikuti aturan dan tidak melanggar ketentuan yang berlaku, dan yang saya minta untuk pembangunan ini harus ada dampak sosial terhadap pemerintah, terlebih khusus masyarakat Manado Utara,” tambahnya.
Lebih lanjut Yongkie Limen mengatakan cara yang digunakan pengembang dalam melakukan Proyek tersebut terasa seperti “kucing dalam karung”, menggunakan cara cara lama, yang dapat memancing amarah masyarakat yang menolak, karena kurangnya Kordinasi .
“Sudahlah stop menggunakan cara lama, saya minta hari ini agar dari pihak pengembang untuk membuat baliho pengumuman kepada masyarakat Manado Utara, di tempat ini kita wajib mendengar jangan serta Merta mendukung”, tegasnya.
Tutur lagi yongkie, dengan menjelaskan mengenai surat yang baru keluar tersebut menjelaskan tentang pemberhentian sementara agar nantinya dari pihak pengembang bisa mencoba mendekati semua masyarakat.“Segala sesuatu tentu memiliki cara, dan juga punya hati untuk menolak,jangan hanya menunggu orang untuk menghargai diri sendiri,” tuturnya.
Yongkie kembali mengingatkan kepada para pengembang agar memberikan penjelasan hal apa saja yang akan di bangun di Manado Utara, karena jangan sampai apa yang terjadi pada Marina terlalu banyak pembangunan toko toko dan terasa seperti kota mati (Manado)
“Kita memang kembali akan mendukung pembangunan terhadap Manado Utara, tetapi hanya 1 yang saya minta, pembangunan harus ada dampak pada Masyarakat yang ada di sekitar Manado Utara, jadi mulai dari sekarang bapak wajib melakukan sosialisasi terhadap masyarakat,” pungkas Limen.
(*/DM)