Pelihara Terumbu Karang Demi Kesejahteraan Masyarakat

oleh

Loading

 

wapres budiano1

Keadaan terumbu karang yang ada di kawasan laut Indonesia saat ini perlu mendapat perhatian khusus, karena terumbu karang merupakan satu faktor pendukung produksi ikan dengan baik guna menjaga ketahanan pangan masyarakat.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Presiden RI Boediono saat membuka acara World Coral Reef Conference (WCRC), yang dilaksanakan Jumat (16/5) bertempat di Grand Kawanua Convention Center Manado.
“Terumbu karang merupakan salah satu faktor utama dalam ekosistem laut yang perlu dipelihara agar produksi ikan dapat berjalan demi menjaga ketahanan pangan masyarakat,” ujar Wapres.
Untuk itu, diperlukan komitmen dan inisiatif di tingkat nasional, global, maupun regional untuk meningkatkan pengelolaan terumbu karang sebagai penopang laut dan sumber pangan yang berkesinambungan.
Melalui pertemuan ini, Wapres mengharapkan adanya inisiatif dan kemitraan yang efektif untuk mendorong upaya global dalam pengelolaan terumbu karang.
wapres budiono4
Melalui forum internasional ini, dapat mendorong masyarakat untuk menjaga terumbu karang, demi kesejahteraan rakyat.
“Saya harap konferensi ini menghasilkan kesepakatan global, karena terumbu karang merupakan ekosistem laut yang kaya, buahkan hasil kongrit dalam upaya kita untuk melestarikan dan mengelolah terumbu karang yang berkelanjutan,” ujar Boediono.
Sementara itu Gubernur Sulawesi Utara DR. Sinyo Harry Sarundajang dalam sambutannya menyatakan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk forum dunia seperti WCRC dilakukan untuk menghasilkan kesepakatan global menuju pengelolaan terumbu karang yang berkesinambungan demi keberlanjutan perikanan, ketahan pangan dan bisnis ramah lingkungan. Disamping itu WCRC perlu dilaksanakan untuk menghimpun dan menyusun komitmen dan keputusan global dalam melestarikan sumberdaya terumbu karang dunia dan berharap hasil rumusan konferensi ini dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan kelautan dan perikanan dunia.
diketahui WCRC di hadiri oleh Menteri kelauatan dan perikanan RI Sharif C Sutarjo, departement secretari of ministry of environment, conservation and climate change, Papua Nugini Gunthee Joku, menteri lingkungan hidup, perubahan iklim, penanganan bencana dan meteorogi Kepulauan Salomon Bradley Tovosia, dan menteri pertanian perikanan Timor leste Mariano Assamk Sabiono.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *