Pemerintah AS Manipulasi Warga untuk Menangkan Hillary

oleh
Vladimir Putin menyebut AS sengaja menciptakan histeria anti-Rusia demi memenangkan Hillary Clinton (Foto: Alexei Druzhinin/Reuters)

Loading

Vladimir Putin menyebut AS sengaja menciptakan histeria anti-Rusia demi memenangkan Hillary Clinton (Foto: Alexei Druzhinin/Reuters)
Vladimir Putin menyebut AS sengaja menciptakan histeria anti-Rusia demi memenangkan Hillary Clinton (Foto: Alexei Druzhinin/Reuters)

MOSKOW – MediaManado.com – Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh pemerintah Amerika Serikat (AS sengaja menyeret negaranya ke dalam pertarungan pemilihan presiden (pilpres) 2016. Gedung Putih dinilainya berupaya memanipulasi para pemilih untuk memberikan suara kepada Hillary Clinton.

“Mereka membuat histeria anti-Rusia ini dengan tujuan utama mengalihkan perhatian warga dari esensi bocoran e-mail tersebut. Itu adalah cara memanipulasi opini publik, tetapi tidak ada orang yang menyampaikan itu. Mereka sibuk berbicara soal pelaku,” ujar Putin, seperti dimuat Russia Today, Kamis (13/10/2016).

Tim kampanye Hillary Clinton sendiri menyebut aksi pembajakan tersebut berhubungan dengan Rusia. Pemerintah AS juga secara formal menuduh Negeri Beruang Merah terlibat dalam aksi tersebut. Namun, Putin menolak jika Rusia disebut melakukannya demi memenangkan Donald Trump.

“Mereka bilang itu dilakukan untuk kepentingan Rusia. Tidak ada kepentingan bagi Rusia di sana,” sambung mantan agen KGB itu. Bahkan menurut pria berusia 64 tahun itu, kedua kandidat baik Donald Trump dan Hillary Clinton sama-sama membuat pernyataan anti-Rusia dalam setiap kampanye.

“Mereka membuat Rusia sebagai isu prioritas sepanjang kampanye. Setiap orang berbicara mengenai Rusia. Terkesan membanggakan, tetapi hanya sebagian. Semua kandidat mengeluarkan retorika anti-Rusia dan meracuni hubungan AS-Rusia. Ini sangat buruk bagi negara kita dan juga komunitas internasional,” ujar pria kelahiran Saint Petersburg itu.

Putin mengaku sangat prihatin dengan memburuknya hubungan Rusia dengan AS. Namun, kondisi tersebut bukanlah pilihan dari pihak Rusia. Ayah dua orang putri itu meminta Negeri Paman Sam untuk berlaku seperti mitra sejajar dan menghormati kepentingan Rusia.

“Kami sangat prihatin dengan memburuknya hubungan AS-Rusia, tetapi itu bukan pilihan kami. Kita tidak pernah menginginkan hal tersebut. Kami ingin memiliki hubungan pertemanan dengan AS, sebuah negara hebat dan maju dalam perekonomian,” tutup Putin.

EDITOR : INYO R.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *