MANADO, Mediamanado.com – Berkembangnya radikalisme dan sikap Intoleran tentunya dapat menyebabkan disintregasi bangsa. Sebab pemikiran-pemikiran seperti ini merupakan hal yang berbahaya bagi Kebhinekaan Bangsa Indonesia.
Untuk itu perlu adanya edukasi serta pencegahan, agar masyarkat dengan tegas menolak setiap narasi radukalisme dan intoleran tersebut, termasuk didalamnya yang ditemui lewat media-media sosial
Diakui, ada segelintir oknum yang menyalahgunakan medsos, dan membuatnya sebagai tempat mengumpat, hate speech (ujaran kebencian), bahkan menyebarkan intoleranisme di Indonesia.
Radikalisme menjadi musuh bersama. Oleh karena itu, masyarakat berharap agar pemerintah terus mensosialisasikan ajakan untuk menolak radikalisme dan segala sesuatu yang dilakukan oleh kelompok radikal dan intoleran.
Intoleransi dan radikalisme merugikan berbagai sendi kehidupan. Masyarakat pun diminta untuk tidak terjerumus dalam radikalisme.
Warga harus bersatu-padu dan berkomitmen untuk mencegah radikalisme. Mereka juga jangan mengikuti akun media sosial yang mengarah ke radikalisme, intoleran, dan ujaran kebencian.
Dalam artian, para tokoh agama sangat miris karena radikalisme mempengaruhi masyarakat, terutama di media sosial. Caranya dengan menyebarkan hoaks dan propaganda, sehingga banyak yang mempercayainya dan pada akhirnya ikut-ikutan ingin membangun negara khilafah. Padahal konsep tersebut tidak sesuai dengan demokrasi Pancasila.
Penolakan tentang paham radikalisme dan Intoleran itupun disetujui oleh Wakil Rektor I bidang akademik dan pengembangan lembaga IAIN Manado, Ahmad Rajafi.
Ahmad mengatakan mendukung penuh seluruh pemerintah dan polisi Republik Indonesia dalam menolak seluruh paham-paham radikalisme dan gerakan-gerakan Intoleran serta ekstrimis.
Untuk itu, dirinya menghimbau agar masyarakat cerdas dalam memahami segala jenis ujaran-ujaran kebencian yang terjadi. Karena hal itu akan merusak bangsa dan negara kita.
“Karena hal itu dapat memecah belah bangsa kita Indonesia, terlebih khusus di kampus kami ini yakni IAIN Manado,” Katanya.
(*/DM)