Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengikuti acara Debat Calon Presiden dan Wakil Presiden dari televisi. Presiden senang mendengar semangat dan komitemen mereka untuk memberantas korupsi.
“Saya senang, saya mendengarkan langsung semangat, komitmen, dan keinginan kuat dari beliau-beliau untuk melakukan pemberantasan korupsi,” kata Presiden SBY saat membuka Forum Anti Korupsi Indonesia ke-4 di Istana Negari.
Presiden berharap bukan hanya para capres dan cawapres tetap konsisten dan konsekuen. Hal ini juga berlaku bagi semua pemimpin. “Siapapun yang memimpin negeri ini, baik di pusat dan daerah, serta eksekutif, legislatif, dan yudikatif, harus kuat, kokoh, tegar, dan tidak pernah menyesal untuk mengemban misi penting pencegahan dan pemberantasan korupsi,” SBY menambahkan.
Dalam kesempatan ini, SBY juga menyampaikan dua berita, berita bagus dan buruk. Berita bagusnya, para duta besar dan pemimpin organisasi internasional mengakui bahwa Indonesia selama lebih dari 10 tahun telah melakukan pemberantasan korupsi secara agresif. “Saya kira ini fakta, tidak tebang pilih, tanpa pandang bulu,” ujar SBY.
Namun berita buruknya adalah, kasus korupsi masih terjadi. Oleh karena itu Presiden SBY terus meminta dan mendukung KPK, Kepolisian, dan Kejaksaan untuk mengusut kasus-kasus korupsi terhadap siapa pun.
SBY kemudian mengingatkan, mengapa politik dan demokrasi Indonesia itu mahal. Demokrasi di Indonesia tumbuh, berkembang dengan baik, di jalur yang benar. Kebebasan dimana-mana, rakyat memiliki kebabasan meyatakan pilihannya. “Tapi kenapa mahal? Berarti ada yang keliru dalam sistem, penataan, kultur atau apapun yang mesti diadakan perbaikan,” Kepala Negara menegaskan.
Dalam sisa masa baktinya, SBY berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan terhadap pekerjaan rumah yang belum rampung. Jika ada yang belum rampung, Presiden SBY merminta maaf, meskipun sudah bersungguh-sungguh menyelesaikannya.
“Memang kalau saya dikritik, SBY belum berhasil benar memberantas korupsi, saya terima. Tapi kalau dikritik, SBY tidak serius memberantas korupsi, saya tidak bisa terima, karena kita sudah melakukan banyak hal untuk itu,” Presiden SBY menandaskan. (fbw)