Rektor UNPI : Jangan Rugikan Mahasiswa

oleh
Rektor UNPI Manado Drs Jan WG Polii MS,Dan Juga Ketua APTISI Sulut.(foto:Dion/MediaManado.com)

Loading

Rektor UNPI Manado Drs Jan WG Polii MS,Dan Juga Ketua APTISI Sulut.(foto:Dion/MediaManado.com)
Rektor UNPI Manado Drs Jan WG Polii MS,Dan Juga Ketua APTISI Sulut.(foto:Dion/MediaManado.com)

MANADO – MediaManado.com – Dengan adanya empat perguruan tinggi swasta yang ada di Sulawesi Utara (Sulut) akan di nonaktifkan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), berbagai kalangan bahkan beberapa Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi mengapresiasi atas kebijakan serta kepotusan tersebut. Seperti halnya Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia (APTISI) sekaligus Rektor Universitas Pembangunan Indonesia (UNPI) Manado Drs Jan WG Polii MS.

Polii mengatakan, mungkin itu dilakukan dari pihak Kementerian Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI agar nantinya ada upaya dari pimpinan Perguruan Tinggi untuk lebih memacu akan kelengkapan data yang ada di setiap Perguruan Tinggi Swasta khususnya di Sulawesi Utara,”ungkapnya.

Lanjut dikatakanya, ada beberapa iitem yang harus di lengkapi antara lain, pangkalan data mahasiswa, pangkalan data dosen, rasio dosen mengajar adalah 25-30 mahasiswa setiap kelas. Dan untuk Universitas yang melakukan kelas jauh di Sulawesi Utara (Sulut) di larang keras/di tolak,”tegas Polii.

Ia juga menjelaskan agar supaya para pimpinan perguruan tinggi untuk selalu berhubungan dengan Kemenetrian Pendidikan Nasional dan Kebudayaa serta Kopertis Wilayah Sembilan. Hal ini perlu bagi Lembaga-Lembaga Pendidikan untuk bersinergi demi perwujudan Pendidikan Indonesia lebih baik lagi.

Ia berharap, proses belajar mengajar yang tidak baik segera di perbaiki karena akan merugikan mahasiswa. Selain itu, perkuliahan harus berjalan dengan baik dan benar sesuai metodenya, sehingga tidak akan ada lagi penonaktifan perguruan tinggi swasta dari Kemendikbud. “jangan sampai ada konflik di setiap perguruan tinggi swasta yang ada di Sulut, karena yang rugi adalah para mahasiswanya.”

Dan himbauan dari Drs Jan WG Polii, MS yang juga sebagai Ketua APTISI Sulut, sesegera mungkin melengkapi data-data yang ada sesuai dengan aturannya. Dan melaporkan ke Wilayah Kopertis sembilan dan Dikti dan lakukan perkuliahaan yang benar dan di beri waktu sampai bulan Desember 2015.

Editor : Dion L

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *